Kamis, 12 Desember 2013

.: Pediatric Dentistry di Jogja :.

Pediatric Dentistry (American English) / Paedodontics (Comm.English).
Mungkin masih awam terdengar di telinga. Buat yang belum tau, ini istilah medis untuk dokter gigi spesialis anak.

Sejak dari Banjarmasin, aku memang uda berniat akan shopping dokter ini di Jogja aja karena di Banjarmasin setauku belum ada. Belum populer mungkin.

Padahal penting banget, karena menangani pasien anak dengan dewasa pasti pendekatannya harus berbeda. Aku ingin anak ga mengalami trauma dan bakal dengan senang hati mengunjungi dokter giginya per enam bulan sekali.

Semua berawal dari pengalaman pribadiku, yang memang sedari kecil kurang merawat gigi. Akibatnya aku kecil juga jadi langganan, terpaksa, ke dokter gigi. So, kalo bisa aku berharap, anak cucuku ga perlu ngalami hal ini. No chocolate, no candy.
Hehehe so crude ya.
Sesekali kuizinkan ko, tapi mesti sikat gigi setelahnya. Selalu kuberi pemahaman juga, kenapa Mama sangat memperhatikan hal ini.
Alhamdulillah anak anak ngerti. Malah mereka jadi ga doyan maem coklat dan permen. Mas Faqih juga bisa menolak snack coklat yang ditawarkan gurunya di sekolah, ampe bengong gurunya, hihi.

Jadi, walaupun uda ketat ngawasin asupan anak, tetep aja gigi susu seri Mas Faqih gigis. Hilang empat biji deh. Dulu sukanya kukasi eskrim siy, huhu... Nyeselll...
Setelah diamati lagi, baru baru ini juga ada satu gigi berlubang dan satunya lagi ada itemnya.
Wehhh warning deh buat emaknya. Harus segera ngambil tindakan. Merayu rayu Faqih ke dokterku tapi malah Faqih ogah. Menunggu hingga ke Melb juga bukan tindakan tepat karena ga termasuk dalam asuransi. Fyuh...

Sampe hari ini belum dapat info di mana alamat pediatric dentistry. Jadi marilah kita browsing lagi. Apabila ada info, dengan senang hati akan kuterima. Makasii....

Senin, 09 Desember 2013

.: See You, Bapak :.

12 Juni 2013

Anak anak kelihatan sedih karena hari ini Bapaknya akan bertolak menuju Melbourne.
Ya, saat untuk berpisah sementara waktu itu uda tiba. Kami harus ikhlas menjalani konsekuensi ini.

Mas juga terlihat sangat sedih, apalagi si bungsu yang belum genap 2 tahun sedang lucu-lucunya. Hanya harapan untuk bisa berkumpul kembali yang membuat semua tegar.

Bismillah, jalani semuanya dengan penuh syukur.
Kelak akan terasa manisnya pengorbanan ini, aamin.

Minggu, 08 Desember 2013

.: Menuju Semarang :.

Siang ini kami akan bertolak ke Semarang dalam rangka bertemu dengan dokter yang ditunjuk oleh Pemerintah Australia untuk melakukan medical check upmedical check up ini diperlukan dalam mengurus dependant visa bagi keluarga inti pemegang beasiswa.

Minggu lalu, Mas uda menelpon dokter Inge di Rumah Sakit Queen Elizabeth. Beliau mempersilakan kami untuk datang pada hari Selasa tanggal 10 Desember 2013.

Mungkin teman-teman bingung ya, kenapa kami memutuskan untuk melakukan medical check up di Semarang? Bukan di Jakarta atau Surabaya.
Alasannya sederhana. Semarang bukan kota asing bagi saya, sedari kecil, setidaknya ga seasing Jakarta lah. Kota tersebut tempat bermukim beberapa saudara dekat saya. Terutama mbak sepupu yang ketika dia kecil merupakan momongan Mama saya. Mbak Cicih namanya, uda saya anggap seperti kakak kandung saya sendiri.
Dahulu kala, ketika pesawat belum low cost seperti sekarang ini, transportasi saya waktu kecil untuk mudik sekeluarga adalah kapal laut. Kapal laut ini akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Jadi orang tua Mbak Cicih lah yang selalu menjemput kami sekeluarga di Pelabuhan. Kemudian kami akan tinggal di rumah beliau, yang saya panggil Pakde karena beliau kakak Mama, satu atau dua hari, hingga kondisi lelah kami pulih dan dapat melanjutkan perjalanan menuju rumah Simbah di Magelang atau Jogja. Tak jarang diantar Pakde dengan mobil beliau hingga tempat tujuan.

Kembali ke dokter Inge. Beliau mengingatkan Mas untuk membawa persyaratan yang telah ditentukan, sama seperti poin yang telah disebutkan oleh Pak Ponco dari Kantor Perwakilan ADS / AAS di Jakarta, yaitu :
  1. HAP letter yang uda dikirimkan oleh Pak Ponco melalui email.
  2. Buku asli jadwal imunisasi Mas Faqih dan Adhek Nizar.
  3. Fotokopi KTP ku.
  4. Fotokopi paspor ku dan anak-anak.
  5. Fotokopi akte lahir anak-anak.
  6. Pas foto berwarna ku dan anak-anak ukuran 4x6.
Note: bagi wanita, diharuskan dalam keadaan tidak haid

Segitu dulu ya infonya.
Nanti kalo uda selesai medical check nya, cerita bakal dilanjut. InsyaAllah...

Senin, 02 Desember 2013

.: Cerita di Hari Nganggur :.

2 Desember 2013
Hari pertama terhitung sebagai Cuti di Luar Tanggungan Negara yang sudah disetujui Departemen tempatku mengabdi.
"Jadi kita ngapain Ney, glundangglundung bareng gitu?" suami bertanya lucu. Hihi...
Kata siapa,  banyaklho yang harus disiapkan.

Pertama, bikin appointment dulu ama Dokter yang ditunjuk Pemerintah Australia untuk menangani medical check up ku dan anak anak.

Kedua, membeli perlengkapan yang belum dimiliki, karena kalo beli di sana mahaaalll.

Aku pengen beli kets yg feminin, adhek Nizar juga belum punya sepatu. Trus berburu jaket (yang sepertinya agak langka kao nyarinya di Banjarmasin), trusss kacamata. Ah kalo yang ini lebih tepatnya meng up grade kacamata lamaku, karena setelah blogwalking ke tempatketiga.blogspot.com dan membaca pengalaman pribadi Mbak Chita, bagi yang matanya minus, perlu make kacamata yang sesuai dengan kondisinya ketika sedang medical check up. Fyuh, baru tersadar akan nasib kacamata yang uda ga pas lagi tapi masih kuberdayakan dengan paksa karena kemalasan  keterbatasan waktu.

Eh ko jadi banyak ya.
Lalu bedcover yang alhamdulillah punya, baru, kado zaman manten dulu. Tupperware uda siap dicangklong juga. Longjohn sejak jauh hari uda nyicil beli di tokodjohan.com yang terkenal dengan harga miringnya. Sayang sekali, untuk longjohn anak laki laki yang seusia Faqih dan Nizar, mereka ga punya stoknya. Weehh...

Jadilah, sebelum cuti kemarin, aku berjibaku lagi deh di sela sela tumpukan padat pekerjaan untuk mencari longjohn  untuk para balitaku.
Alhamdulillah, walaupun harganya ga murah, 1 set harganya 150k, ketemu juga dengan online seller yang cocok. Malah sempet tuker size segala. Hehehe makasi ya Mbak...
Oh iya, buat yang perlu, mungkin link ini berguna http://indah-shops.blogspot.com.

Trus karena kata Mas, magicjar nya ga berfungsi dengan baik, yang mengakibatkan Mas jadi harus makan intip ato kerak nasi tiap hari di Melbourne sana, magicjar masuk dalam daftaryang harus dibawa juga. Aneh aja kan kalo di Oz maemnya intip, hehehe.... Barang ini bisa dibeli nanti ketika kami uda di Jogja.

Satu lagi yaitu Food Processor, karena menyusahkan kali bawa ulekan dari Indo. Hihi padahal sebenarnya ngidam alat ini buat bereksplorasi di dapur.

Tas sekolah Mas Faqih sepertinya juga akan kusiapkan dari Indo nantinya. Toh penerbangan internasional kayak Garuda ato Qantas mengizinkan barang bagasi dengan berat 30 kg. Hmm ingat deh betapa senewennya dengan penerbangan maskapai lokal yang hanya memperbolehkan bagasi dengan berat 15 kg saja.

Eh judulnya tadi kan menikmati hari nganggur ya, ko malah ngelantur, hehe...
Jadi kemarin, aku pagi pagi sekali dengan semangat menelpon ke tempat praktek dokter gigi, dalam rangka mbenerin gigi geligi yang rasanya nambah terus lubangnya -mending nambal gigi ato cabut di Indo karena di Oz ga di cover oleh asuransi. Mahal juga karena masuknya ke dalam perawatan estetik- tapi ga ada yang ngangkat. Setelah satu jam berlalu, baru kutelpon lagi. Dapat giliran siang euy, huhu uda kuduga. Ya uda deh, kami putuskan ke penjahit aja dulu, letaknya di sebelah kompleks, dengan bermotor ria. Alasannya naik motor berempat, tidak lain dan tidak bukan karena Mas Faqih ogah naik mobil, katanya ACnya bau.

Selesai ukur mengukur di Ibu penjahit, Mas ngajakin ke ACE Hardware di seberang terminal km.6. Beliau mau beli timbangan elektrik untuk nimbang bawaan kami nanti. Sampe di sana, malah anak anak  seneng liat barang yang bagus bagus dan antik, tapi bikin kening Mamanya berkerut karena harganya yang cantik canti kjuga. Mereka berlarian ke sana ke mari, tinggallah emaknya yang mesti mengejar ngejar mereka.
Pulang dari ACE, anak anak mengantuk dan bobo siang.

Sore jam 15an dapet telpon dari dokter dan anak anak yang masih setengah mengantuk kami boyong untuk  menemaniku tambal gigi.

Huft, what a day. Tapi seneeeng karena bisa bersama anak anak sepanjang hari. Sesuatu yg mahal harganya ketika aku masih aktif ngantor.

Sebuah hikmah, bahwa kebahagiaan itu sederhana, tak harus mahal harganya.

Kamis, 28 November 2013

.: Hari-hari Terakhir Ngantor :.

29 November 2013

Akhirnya hari ini tiba jua, ketika harus mengucapkan "Sampai Jumpa lagi, Keluarga 731".
Jumat merupakan hari terakhirku berkantor, insyaAllah untuk dua tahun ke depan hingga Desember 2015. Sudah berancang-ancang, mengabdikan diri menjadi Stay at Home Mommy, mendedikasikan waktu sepenuhnya hanya untuk suami dan anak-anak.

Mas Faqih sudah heboh dan senang sekali ketika diberitahu, mulai Desember mama ga ke kantor lagi. Sampai nanti kita pulang dari  Melbourne, insyaAllah. Kalo adhek, karena masih kecil, jadi belum bisa menunjukkan ekspresi bahagianya, tapi mama yakin, adhek juga senaaaang banget. Hehehe....

So, welcome babak baru kehidupan.
Semoga ketika umur panjang, dan niat untuk bekerja itu masih ada serta kesempatan mendukung, mama bisa kembali lagi mengabdikan diri di instansi ini.
Aamin ya Rabb.


 Kado dari kantor, ah berasa pensiun aja ^^



 Bakal lama ga bertemu teman-teman 4 serangkaiku, will MU


Kubikelku menjelang istirahat siang
29 November 2013

Kamis, 24 Oktober 2013

.: Akhir Tahun nan Sibuk :.

Uda Oktober, berarti akhir tahun semakin dekat. Akhir tahun berarti volume pekerjaan semakin meningkat. Para AR semakin digenjot, otomatis pelaksana yang lain juga kecipratan genjotannya, hihi....

Blog ini makin terlantar. Kubikelku yang biasanya rapi jadi makin susah rapi *garukgarukmeja*.
Tapi kayaknya hampir semua kubikel pegawai di sini ga ada yang rapi (pembenaran!)
Malah meja Mama baru ditinggal bentar, surat-surat sudah menggunung di meja. Ga apa-apa deh, Mama menikmati pekerjaan di sini ko. Apalagi ada teman-teman seperjuangan yang unyu-unyu dan bikin hepi everyday, seruuu....!

Kubikel yang berjuang bersama Mama :




Teman-teman yang selalu ada, tanpa kalian hampa, wkwkwkw.....