Minggu, 13 Januari 2013

.: Ternyata, Bikin Paspor via Online Itu.... :.

Teteuppp rempong.....

Hehehe....

Kirain yah, secara aku ndaftarnya via online, bakal memangkas waktu yang dibutuhkan untuk berwara-wiri di Kantor Imigrasi (Kanim). Eeh ternyata, sami mawon bok!

Jadi, dari awal uda dapet share temen, gimana tata cara pengurusan paspor melalui layanan di internet. Aku copas aja lah ya sebagai berikut :

-->
Berbagi Pengalaman Buat Paspor Online di KANIM JAKSEL - 30 Januari 2012


Tahapan Pembuatan
Paspor Baru secara online.
1. Siapkan dokumen :

a. KTP (bukan resi)
b. Akte kelahiran – Surat Ganti Nama
c. Kartu Keluarga
d. Surat Nikah
e. Ijazah
f. Surat Keterangan dari tempat kerja (diperlukan untuk yang status di KTP nya “Bekerja”dan jika sudah tidak bekerja diminta surat pengalaman kerja).
g. Passport lama (utk perpanjangan)

2. Scan semua dokumen yang diperlukan seperti KTP, Akte Lahir, Kartu Keluarga, Surat Ganti Nama, SBKRI, Passport lama, Surat Keterangan Bekerja, Ijazah, Surat Keterangan dari tempat kerja. Scan dalam format Jpeg, hitam putih (jangan berwarna).

3. Lakukan registrasi secara on line di
www.imigrasi.go.id ==> layanan publik ==> layanan on line ==> layanan paspor on line sekaligus upload dokumen-dokumen di poin 1., pada saat registrasi online kita dapat :
a. Menentukan dikantor imigrasi mana kita akan datangi
b. Menentukan tanggal foto dan wawancara

4. Selesai registrasi kita akan dapatkan "Tanda Terima Pra Permohonan" untuk dibawa ke Kantor Imigrasi (KANIM) sesuai tanggal yang dipilih pada saat registrasi. Untuk amannya perkirakan 1 minggu.

5. Siapkan semua dokumen poin 1 asli serta foto copy nya (1 rangkap) serta jangan lupa sertakan printout "Tanda Terima Pra Permohonan". Semua dokumen harus difoto copy pada kertas A4. (KTP/Buku Nikah tidak boleh dipotong)

Kunjungi kantor imigrasi kalo bisa sebelum jam 8 karena semakin siang makin antri, kemudian beli Map di koperasi IMIGRASI (harga Rp5.000). Formulir Isian yang ada pada map tidak perlu diisi karena datanya sudah diisi pada saat registrasi online.

Untuk mempercepat prosesnya, siapkan berkas masing-masing orang (fotocopi). Untuk berkas asli kita pisahkan saja..karena kita hanya diminta untuk memperlihatkan saja.

Jadi kita tinggal menulis identitas di MAP depan + form surat kuasa untuk anak + formulir tambah nama.


6. Untuk anak dibawah 17tahun :
• Mengisi Form surat kuasa dari orang tua + Materai 6000 (dibeli dikoperasi dengan harga Rp9.500). dan ditandatangani oleh kedua orang tua
• Menyertakan Fotocopy KTP kedua orangtua + Surat Nikah (Fotocopy A4 jangan dipotong)
Setelah semua terisi, beri nama pada MAP dan masukkan semua fotocopy kedalam MAP tersebut serta ambil nomor antrian, 1 nomor antrian untuk 1 nama.

7. Bila ingin Umroh / ke Arab Saudi, nama di passport minimal 3 suku kata. Bila nama kurang dari 3 suku kata, membeli formulir tambah nama di Koperasi seharga Rp 7.000,00 (sudah ada materainya). Yang ditulis nama bapak dan/ kakek.

8. Setelah mendapatkan nomor antrian (pilih pendaftaran via internet). tunggu nomor tersebut dipanggil sambil periksa kelengkapan dokumen anda
Di Kamin Jaksel ada 9 loket yang terdiri dari 4 jenis :
1. Loket pendaftaran utk biro jasa - 1 loket
2. Loket pendaftaran online (via internet )- 3 loket
3. Loket pendaftaran umum - 4 loket
4. Loket pendaftaran untuk lansia – 1 loket

9. Kita menunggu panggilan dari loket pendaftaran online. Disini akan diperiksa kelengkapan dokumen, dan kita diminta memperlihatkan aslinya.

Setelah dinyatakan lengkap, kita menunggu +- 30 menit untuk mendapatkan nomor untuk melakukan pembayaran dan foto.

10. Dengan nomor ini, kita kembali ke nomor antrian untuk ambil nomor pembayaran dan foto.

11. Lakukan pembayaran di Kasir dengan biaya Rp255.000 per
paspor


12. Setelah melakukan pembayaran, selanjutnya tunggu dipanggil untuk melakukan foto dengan menyerahkan bukti pembayaran. Setelah menerima nomor urut untuk wawancara dan foto/sidik jari tinggal menunggu. Perhatikan nomor urut anda dan nomor urut yang tertera pada layar monitor.

13. Pada saat nomor urut dipanggil. Difoto, wawancara untuk memastikan semua data yang kita input pada saat pendaftaran online sudah benar. Setelah selesai maka hasilnya disampaikan selesai 4 hari kerja. 

Berhubung suami akan pulang liburan akhir tahun, sejak minggu kedua Desember semua persyaratan uda kulengkapi. Tanda terima pra permohonan juga uda dicetak. Lancar jaya alhamdulillah....

Hari Rabu, 26 Desember 2012, rempong bangeettt bawa anak 2 plus ART, pagi-pagi biar aku absen dulu di kantor baru izin buat cabut ke Kanim. Sekalian gitu karena Kanim-nya ada di pertengahan rute menuju kantorku. Pikirku tak apalah, toh cuma sehari ini bawa anak-anak, makanya bela-belain ndaftar via online.

Sampe di Kanim, masih jam 8 pagi, sepi. Buru-buru parkir mobil trus langsung ke bagian informasi, ama petugasnya diminta beli form n map di halaman belakang kantor. Harganya 9 ribu / buah IDR. Buat anak di bawah 17 tahun, form akan diberikan gratis oleh petugas bagian informasi. Setelah cepet-cepet menulis map, menyerahkan ke petugas informasi, trus petugas ngasih nomor antrean pembayaran. Lama menunggu dipanggil untuk membayar semua biaya, 1,5 jam kemudian barulah petugas loket memanggil kami. Kirain abis bayar bakal langsung nunggu lagi buat antre foto, ternyata kudu balik lagi keesokan harinya buat foto plus wawancara. Ya ampuuunn.... *pinginmitesmitesseseorangrasanya* kenapa ga langsung, padahal kan pengantre masih sedikiiit.

Agak sedikit kesel bin gondok, kami pun pulang.

Besok harinya, kuputuskan untuk pergi sendiri ke kantor, suami beserta anak-anak dan ART menyusul untuk kemudian bertemu di Kanim. Biar aja agak siangan, kasian anak-anak kalo kepagian dibawa. Jadi setelah anak-anak sarapan, suami berangkat dengan anak-anak, akupun cabut dari kantor. 

Subhanallah, nyampe Kanim antreannya luar biasa. Cek jam tangan, masih pukul 10 pagi. Musim umroh kali yee.... orang sini emang demen banget umroh karena antrean buat naik haji uda unreasonable.

Masuk kantor, nanya ke petugas informasi dan dapat nomor antrean 833 - 835 (hanya aku dan kedua anak kami karena suami akan mengurus paspor biru di Deplu). Pas ngeliat monitor, masih kisaran 600an, sementara tiap kali panggilan ke dalam ruang foto cuma 10 orang aja. Hwaa kapan kelarnya inih ?!!

Mendekati jam lunch, pergeseran angka di monitor ga terlalu signifikan. Akhirnya suami memutuskan makan siang ke Banjarbaru aja dan sholat Dzuhur dulu. Setelah 2 jam berada di Banjarbaru, kami kembali lagi ke Kanim. Dan taraaa..... Hasilnya, tetep aja belum nyampe nomor antreab kami, masih jauuuh banget. Okelah, karena bocil-bocil sudah mengantuk, kasian juga jadinya, mending pulang aja lah ya. Nanti minta tolong ama temennya adikku buat memantau pergerakan nomor karena dia kerja di Kanim.

Setelah anak-anak bangun dari tidur sorenya, dapat kabar, antrean uda menuju angka 800an. Kami bergegas mandiin anak-anak dan membersihkan diri. Sampe di Kanim hampir Maghrib, kali ini cuma berempat ; aku, suami dan 2 bocah ganteng kami. Masih harus menunggu beberapa nomor lagi sebelum tiba giliran kami. 

Alhamdulillah sebelum adzan Maghrib berkumandang, kami bisa masuk ruangan juga untuk sesi foto dan wawancara. Yang lucu ketika sesi foto adhek Nizar, susah loh membuat adhek fokus menatap kamera di depannya. Bahkan para pengantre lain bersatupadu di depan kamera, jadi pemandu sorak, biar mata adhek menatap ke depan, hehe....
Syukurlah akhirnya semua proses terlewati dengan lancar. Benefitnya ngisi via online kayaknya biar kita ga perlu nulis di form pendaftaran dan petugas ga perlu repot nginput data lagi. Just it!

Paspor dijanjikan akan selesai dalam 4 hari kerja, jadi tanggal 3 Januari kudu balik lagi ke Kanim dengan membawa bukti terima dokumen. Fyuh fyuh..... no delivery service :)

 

2 komentar:

  1. Mb, dalam pendaftaran online nama yg dimasukkan hanya nama asli saja atau penambahan namanya juga langsung di ikutserakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu itu ga terlalu memperhatikan karena nama saya memang udah panjang bener. Maaf kalo jawabanku ga membantu yah mb

      Hapus