Selasa, 09 Juli 2013

.: Mudik Terakhir :.

4 - 11 Mei 2013, Bantul, Jogjakarta

Judulnya berasa sesuatu deh, hehehe....
Memang agak gimana, tapi sepertinya ini akan menjadi mudik terakhir selama kurun waktu beberapa tahun.

Setelah mendapat kepastian pemberangkatan Mas, kami segera bersiap mudik untuk minta doa restu orang tua Mas di Bantul, Jogja. Mudik ini sekaligus momen pamitan dan perpisahan untuk sementara waktu, karena Idul Fitri 1434 H sepertinya aku dan anak-anak juga tidak bisa datang lagi ke Jogja karena Mas uda di Melbourne.

Hari Sabtu, 4 Mei 2013 siang, Mbah Kung dan Uti mengantarkan kami sekeluarga ke Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru. Pesawat Lion Air yang akan kami tumpangi berangkat pada pukul 14.00 WITA. Mas Faqih dan Adhek Nizar senang bukan kepalang karena bakal naik pesawat (lagi).

Sampai di Bandara Adisucipto, Jogja, kami disambut gerimis dan dinginnya udara malam. Seperti biasa, yang menjemput adalah Bulik Wi sekeluarga. Lambaian tangan Bagas, putra mereka, dari kejauhan sudah terlihat. Memang setiap kali begitu kebiasaan Bagas kalo menjemput kami. Bagas akan naik ke lantai 2 yang kaca jendelanya menghadap ke landasan pacu dan melambaikan tangannya begitu melihat sosok kami terlihat di kejauhan sedang turun dari pesawat, hehe lucu ya.....

Akhirnya ... welcome home...
Sejuknya udara desa plus uademnya kuhirup dalam-dalam di Tembi.
Sepi, karena sudah larut malam. Segera kami beristirahat setelah mencium tangan Bapak.
Anak-anak pun pulas tertidur.

Lega.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar