Selasa, 09 Juli 2013

.: Uti Tembi ke Pasar Terapung :.

Banjarmasin

Kota ini adalah tempatku dilahirkan
Bermain, menghabiskan masa kecilku
Menamatkan sekolahku hingga SMA
Lalu setelah itu menjalani masa-masa ikatan dinasku di kota sebelah
Walaupun tetap pulang-pergi setiap hari dari Banjarmasin

Banjarmasin adalah kota dengan julukan "Seribu Sungai". Julukan tersebut pernah pudar pada kenyataannya, tetapi tahun-tahun ini sepertinya masa kejayaan sungai akan terangkat kembali, walaupun mungkin tidaklah sepopuler dulu. Budaya sungai tergantikan oleh hiruk pikuknya jalan raya yang lebih praktis.

Biasanya kalo wisatawan datang ke Banjarmasin, objek wisata yang bagaikan magnet adalah pesona Pasar Terapung. Wajar siy, karena Floating Market ini hanya ada di dua tempat di dunia ini, satu di Banjarmasin, Indonesia dan satu lagi di Bangkok, Thailand.

Untuk lokasi, Pasar Terapung yang masih eksis terletak di Muara Sungai Kuin, yang jaraknya dengan Banjarmasin relatif dekat. Satu lagi berlokasi di Lokbaintan, Kabupaten Banjar. Secara pribadi, saya menilai Pasar Terapung yang benar-benar masih nampak aslinya yakni yang berlokasi di Lokbaintan. Lebih ramai dengan kelotok / jukung yang  hilir mudik di pagi buta , mengangkut para tuannya menjajakan dagangannya

Tapiii.... kalo pengen liat miniatur Pasar Terapung yang jaraknya dekat-dekat saja, ada alternatifnya lho. Di siring depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin, masjid termegah di Banjarmasin, setiap Minggu pagi bak disulap menjadi Pasar Terapung dadakan.
Lucu juga jadinya.

Ketika ibu mertua berkesempatan datang dari Jogja untuk menengok kami, beliau kami ajak 'berwisata' ke situ aja, hehehe.... Murah meriah dan ga terlalu capek. Beliau seneeeeng sekali dan terkagum-kagum dengan hasil bumi yang menurut beliau murah. Alhasil, datang dengan tangan kosong, pulang dengan boyok pegel, hehehe.....

Bahagia itu begini ya, ga pake capek, hemat pula.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar